Powered By Blogger

Jumat, 02 Desember 2011

Intip Korekan Mekanik Thailand (Bag.1), Korek Sampai Abis

 
Lubang intake dikorek gede
Matik balap yang kerap menang di berbagai kejuaraan drag bike selalu didominasi korekan mekanik Thailand. Pasti penasaran? Apa sebenarnya kunci korekan mereka?

Mari intip Yamaha Mio milik MC Racing atau Tomo Speed Shop. Untuk yang punya MC Racing khusus di kelas FFA tercepat di Jogja. Sedangkan milik Tomo Speed Shop tercepat di Surabaya.

Fokus kita intip dulu pacuan MC Racing yang khusus turun di kelas 300 cc-nya. Kebetulan waktu di Jogja karet intakenya robek. Jadi bisa diintip detailnya.

Sekarang fokus intip lubang isap dulu. “Klep menggunakan ukuran 34 mm untuk isap dan 30 mm untuk buang,” sebut Miekel Tjahjanto, bos MC Racing yang baru datang dari Malaysia, besoknya ke Thailand. Jalan-jalan mulu bos.

Rada keluar dari pakem pada lubang isap di intake manifold. Dari moncong depan tempat masuknya karburator, diameter di dalam intake mencapai 33,7 mm.

Lubang segede gaban ini rupanya dikorek abis menyesuaikan dengan diameter venturi karburator yang dipakai. Menggunakan karbu Keihin 28 yang direamer abis sampai 34 mm.

Lebih jelas lagi, intip lubang manifold yang bertemu dengan moncong lubang inlet di head. Kalau diukur menggunakan sigmat, besar diameter lubang mencapai 32,5 mm. Ini sepertinya lumayan besar dibanding versi yang dipakai di road race.

Kalau di road race teorinya, diameter lubang inlet 80-90% dari diameter klep. Kalau diambil yang paling besar misalnya 90% dari diameter klep isap, maka lubang inlet harusnya yaitu hanya 30,6 mm.

Bisa disimpulkan kalau mekanik drag Thailand umumnya mematok sampai 32,5 mm. Mereka berpatokan pada 95% dari diameter klep yang digunakan.


 Lubang menghadap karbu dikorek sampai 33,7 mm(kiri). Lubang manifold menghadap inlet di head 32,5 mm(kanan)
Menurut Miekeel, lubang isap dan buang bisa dibuat besar karena masih memungkinkan di lintasan drag bike. Trek lumayan panjang sampai 201 meter. Bandingkan dengan road race yang lazim bermain di trek ala pasar senggol. Jarang menjumpai trek di atas itu panjangnya.

Paling penting lagi, kalau di road race memang dijumpai banyak tikungan. Untuk itu diperlukan lubang isap kecil. Sebab kalau kelewat besar kayak di drag bike akan kedodoran di tikungan. Pastinya juga malah bakal bikin mesin ngok.

Secara teori juga, lubang semakin besar memang membuat CFM atau debit gas bakar akan menjadi lebih tinggi. Karakter power yang keluar memang akan besar sekali namun berada di rpm tinggi. Cocoknya untuk trek panjang macam drag bike atau balap liaran.     (motorplus-online.com)
 
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi

2 komentar: